Keunikan Ibadah haji Iran
Jemaah haji Indonesia tentunya sering bertemu dengan jemaah haji asal
Republik Islam Iran. Pernahkah jemaah haji Indonesia mengetahui secara
persis keunikan penyelenggaraan ibadah haji yang ditangani pemerintah
Republik Islam Iran?
Sungguh, selama ini jemaah haji Indonesia mengenal jemaah haji Iran sebagai jemaah yang sering aksi unjuk rasa.
Dalam hal ini, ada suatu hal yang menarik yakni jemaah haji Iran pada
umumnya solid dan keberadaannya di tanah suci benar-benar didukung
sepenuhnya oleh pemerintah Republik Islam Iran.
Salah satu
bentuk pemanjaan terhadap jemaah hajinya, pemerintah Iran mengadakan
aktivitas mobil ambulans keliling di tanah suci. Salah satu tugasnya
adalah membantu jemaah haji Iran yang tersesat atau mengalami gangguan
kesehatan.
Disubsidi dana
Pemerintah
Republik Islam Iran juga sangat besar perhatiannya terhadap pemondokan
para jemaah hajinya. Ini termasuk pula soal suplai makanan minuman,
pakaian ihram, peralatan kecil jemaah, dan bahkan tentang pemandu jemaah
selama berada di tanah suci. Kamar-kamarnya jemaah haji Iran jauh lebih
nyaman dibandingkan dengan kamar-kamar tempat jemaah haji ONH biasa
tinggal. Satu kamar rata-rata ditempati 3-4 orang. Tentu saja tidak ada
percampuran tempat tinggal antara jemaah haji laki-laki dan perempuan.
Adapun tentang suplai makanan dan minuman, jemaah haji Iran juga
dimanjakan oleh pemerintah. Jemaah haji Iran tidak perlu memikirkan apa
pun soal konsumsi makanan dan minuman.
Hal lain yang sangat
mengagumkan yakni pemerintahan Iran memberikan subsidi dana setiap warga
Iran yang akan menunaikan ibadah haji. Jadi, tiap tahunnya, jutaan
dolar AS-- anggaran negara Iran-- dikeluarkan untuk menyubsidi jemaah
haji Iran.
Data terakhir yang penulis dapatkan dari Sazman-e
Haj wa Zeyarat (Lembaga Haji dan Ziarah) Iran menyebutkan bahwa biaya
sebenarnya (real cost) ibadah haji per orang sekitar 25 juta riyal. Ini
setara dengan Rp 25 juta. Namun, dana yang harus dikeluarkan oleh
seorang yang pergi haji hanya sekitar Rp 14,5 juta hingga 15,5 juta.
Perinciannya sebagai berikut, seseorang yang ingin pergi haji harus
menyetor uang pendaftaran sebesar 10 juta riyal kepada lembaga haji.
Karena sangat banyaknya orang yang mendaftar, orang yang baru mendaftar
untuk pergi haji tahun ini baru akan diberangkatkan 4-5 tahun lagi.
Uang pendaftaran itu kemudian disimpan oleh lembaga haji di bank
pemerintah atas nama orang tersebut. Setelah 4-5 tahun, yaitu ketika
sudah tiba giliran orang itu untuk pergi haji, uang yang disimpan atas
namanya di bank pemerintah itu sudah bertambah antara 40 hingga 50
persen.
Dengan demikian, uangnya menjadi sekitar Rp 14 juta
s.d. Rp 15 juta. Pemerintah kemudian memberikan subsidi Rp 5,5 juta.
Sisa uang yang harus disetor sekitar Rp 4,5 sampai 5,5 juta. Jadi, total
uang yang harus dikeluarkan orang Iran untuk pergi haji Rp 14,5 hingga
Rp 15,5 juta. Untuk kalangan tertentu seperti keluarga syuhada dan
veteran perang, subsidi yang diberikan oleh pemerintah lebih besar lagi,
yaitu sampai Rp 10 juta.
Dengan uang sebesar itu, jemaah haji
Iran berhak mendapatkan pelayanan penuh dan nyaman dari pemerintahnya.
Biaya sebesar ini sudah termasuk manasik, vaksin, pemeriksaan kesehatan,
pembimbing, hewan kurban, dll.
Rata-rata jemaah haji Iran yang
bisa berangkat haji berdasarkan kuota yang diberikan oleh pemerintah
Arab Saudi sebanyak 70.000 orang. Dengan perkiraan rata-rata tiap
orangnya mendapat subsidi Rp 5 juta, jumlah seluruhan subsidi yang
dikeluarkan pemerintah untuk membiayai pelaksanaan ibadah haji rakyatnya
sebesar 350 miliar riyal (kurang lebih sama dengan Rp 350 miliar).
Dengan kebijakan seperti ini, tidak heran jika berangkat haji bukanlah
sesuatu yang sangat mewah atau berat bagi rakyat Iran yang secara
ekonomis lebih makmur jika dibandingkan dengan rakyat Indonesia.
Kebijakan lain pemerintah Iran yang membuat ibadah haji lebih bisa
dilakukan oleh rakyat negara ini, adalah kaitannya dengan peraturan
ketat giliran pergi haji. Karena haji itu adalah ibadah dalam Islam yang
hukumnya wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar