UNYULUNYU.BLOGSPOT.COM UNYULUNYU.BLOGSPOT.COM UNYULUNYU.BLOGSPOT.COM
Selamat Datang Sohib
>

Selasa, 20 November 2012

Teknologi-Teknologi Terlarang


Teknologi-Teknologi Terlarang
Mobil F1 modern mampu melesat 100 km/j dari kondisi diam hanya dalam waktu sekitar 2 detik. Ini kemampuan luarbiasa yang tidak akan dapat disamai oleh mobil sport jenis apapun. Namun ternyata tidak semua teknologi pada mobil F1 merupakan teknologi yang tercanggih di dunia otomotif. Beberapa sistem dan komponen mobil F1 justru kalah canggih dibanding mobil biasa di jalanan. Mengapa demikian?

Jawabannya adalah regulasi FIA. FIA sebagai ”wasit” bagi balapan F1 amat rajin membuat regulasi untuk membatasi kecepatan mobil F1. Sebab selain karena keselamatan pembalap, pembatasan kecepatan juga terkait dengan alasan nonteknis yaitu membuat balapan lebih menarik ditonton. Sebab makin cepat mobil-mobil balap berlaga di sirkuit, makin sedikit aksi saling susul yang akan terjadi. Ini karena waktu tempuh mobil-mobil itu di jalur lurus semakin singkat sehingga pembalap yang akan menyusul mempunyai waktu yang makin sempit untuk membuat perbedaan kecepatan dengan pembalap di depannya. Di lain pihak, akselerasi pada kecepatan tinggi justru makin sulit dilakukan karena hambatan angin yang makin besar.

Dalam sejarahnya, perubahan regulasi FIA hampir tiap tahun dilakukan. Ini karena kemajuan teknologi ternyata jauh lebih pesat daripada pembatasan yang diberlakukan. Berikut beberapa teknologi inovatif yang pernah dimanfaatkan oleh mobil F1 namun kemudian diharamkan.

Penggunaan turbin gas sebagai penggerak menggantikan motor bakar torak. Sebagai salah satu jenis penggerak tertua, motor bakar punya banyak kelemahan dibandingkan turbin gas yang lebih belakangan ditemukan. Turbin gas menghasilkan power lebih tinggi dengan bobot yang lebih ringan daripada motor bakar atau dengan kata lain turbin gas punya power-weight ratio yang lebih baik. Kelebihan turbin yang lain adalah putarannya sangat cepat, sampai 60 ribu rpm, bandingkan dengan engine F1 modern yang ”hanya” mampu berputar 19 ribu rpm. Turbin gas juga lebih sedikit memproduksi getaran karena tidak ada komponen yang bergerak translasi (maju-mundur) seperti halnya motor bakar. Kerena itu, secara umum lifetime turbin gas lebih panjang daripada motor bakar. FIA melarang penggunaan turbin ini setelah tim Lotus mengujicobakan mobil T56B mereka yang bertenaga turbin gas merk Pratt & Whitney di tahun 1971. Larangan FIA ini sebetulnya ”mubazir” karena toh tim Lotus membuktikan bahwa penggunaan turbin gas sebagai penggerak mobil ini sebenarnya tidak cocok untuk F1. Kelemahan yang dirasakan antara lain adalah turbin gas lambat merespon perubahan bukaan gas dari kaki pembalap sehingga sulit melahap chicane serta tidak adanya efek engine-brake yang sangat dibutuhkan mobil F1.

Turbocharger/supercharger adalah piranti yang amat sering dimanfaatkan mobil balap. Di F1, alat ini justru dilarang walau pernah juga diperbolehkan. Di tahun 1966 FIA untuk pertamakalinya membolehkan pemakaian turbocharger. Pembolehan ini dilatarbelakangi oleh perubahan batasan volume engine dari 1500cc menjadi 3000cc. Saat itu beberapa tim kecil memprotes regulasi itu karena mereka belum mampu membuat engine baru bervolume 3000cc. Solusinya, FIA membolehkan turbocharger digunakan khusus untuk engine 1500cc agar mampu bersaing dengan engine 3000cc. Uniknya, walau telah dibolehkan, tidak satupun tim yang mengambil opsi turbo ini sebab mereka berpendapat turbo-engine 1500cc masih belum bisa menandingi power dari normally-aspirated-engine 3000cc. Renault adalah tim yang pertamakali mengambil tantangan ini jauh setelah regulasi itu dikeluarkan yaitu di tahun 1977. Saat itu Renault berani mencoba turbo-engine 1500cc untuk melawan engine yang lebih besar karena mereka ingin mempromosikan mobil komersial mereka yang bertenaga turbo. Pada kenyataannya, walau lebih powerfull, mesin turbo 1500cc tetap saja kalah dengan mesin normal 3000cc karena konsumsi bahan bakarnya yang jauh lebih boros dan bermasalah pada pengendalian mobil akibat kurang responsifnya rpm mesin terhadap gerakan pedal gas pembalap. Akhirnya, justru BMW yang pertamakali merasakan juara dengan mesin turbo di tahun 1981, sesuatu yang tidak pernah dirasakan oleh Renault, sang pelopor. Turbocharger akhirnya benar-benar dilarang FIA di tahun 1987.

CVT Williams FW15Continously Variable Transmision (CVT) adalah piranti pengganti gearbox yang memungkinkan engine beroperasi pada RPM-band yang sempit sehingga torsi maksimum bisa terus dipertahankan. Williams adalah tim yang pertamakali mencoba mengembangkan teknologi ini sejak akhir tahun 70-an dan sempat diujicobakan pada mobil FW-15 nya yang bermesin Renault di tahun 1993. Namun ujicoba itu akhirnya hanya sebatas ujicoba sebab di akhir tahun yang sama FIA melarang penggunaannya untuk lomba.

Penggunaan fan (kipas) di belakang mobil untuk menghasilkan extra-downforce juga dilarang FIA. Alat ini sempat digunakan oleh tim Brabham dan Niki Lauda membuatnya menjuarai GP Swedia di tahun 1978.

Brabham Fan CarSideskirt atau sliding-skirt adalah piranti berbentuk mirip rok dan dipasang di sisi kiri & kanan bodi mobil bagian bawah. Alat ini berguna untuk mencegah aliran angin di kolong mobil mengalir ke samping mobil sehingga ground-effect dari kolong mobil bisa dimaksimalkan. Di tahun 1980 FIA melarang sideskirt dengan cara membatasi ground clearance menjadi minimum 6 cm. Dengan aturan itu, sideskirt tidak mungkin digunakan lagi karena jarak antara sideskirt dengan aspal tidak bisa dijaga mengingat gerakan suspensi yang membolehkan bodi mobil bergerak naik-turun. Namun demikian, insinyur-insinyur F1 tidak berhenti berimprovisasi. Di tahun 1988, mobil T88 dari tim Lotus memperkenalkan desain twin-chassis atau sasis ganda. Sasis pertama mempunyai suspensi yang amat keras terhadap roda dan sasis kedua mempunyai suspensi yang lebih lunak terhadap sasis pertama. Karena sasis pertama punya suspensi yang amat keras terhadap roda, maka jaraknya terhadap aspal bisa dijaga. Dengan membuat sasis pertama ini mirip plat yang mengelilingi sasis kedua, maka sasis pertama ini bisa berfungsi sebagai ”sideskirt” tanpa melanggar aturan ground-clearance minimum 6 cm itu. Namun demikian, twin-chassis ini akhirnya pun dilarang FIA.

Suspensi aktif adalah ”piranti ajaib” yang membantu Williams mendominasi musim balap 1992 dengan Nigel Mansell dan FW14Bnya. Suspensi aktif membuat suspensi mampu mengatur kekerasan peredamannya agar sesuai dengan kondisi jalan yang sedang dilaluinya. Dengan kondisi itu, keempat ban akan selalu mempunyai grip maksimum walaupun sedang melaju di trek bumpy dan banyak tikungan lambatnya. Piranti ini dilarang FIA di musim 1993.

Four-wheel-drive dan six-wheelers (mobil enam roda) adalah usaha untuk membagi torsi (baik pengeraman ataupun akselerasi) kepada lebih banyak roda. Dengan terbaginya torsi, maka grip ban akan meningkat sehingga menghasilkan akselerasi yang lebih baik serta pengereman yang lebih pakem. Four-wheel-drive pernah digunakan pada mobil BRM di awal 60-an sedangkan mobil enam roda pernah digunakan oleh Tyrell di tahun 1977 dan Williams 1981. Baik four-wheel-drive maupun six-wheelers dilarang FIA di tahun 1983.

Perkembangan teknologi memang menjadi daya tarik utama balapan F1. Regulasi FIA yang makin ketat justru menambah daya tarik itu karena bisa dipastikan teknologi-teknologi baru akan segera bermunculan dan tiap tahun kita tetap melihat mobil F1 yang selalu makin kencang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar